Kita masih punya waktu mendiskusikan ini
sehingga khalayak terkagum-kagunm Sementara Januar Muin, yang tak henti-hentinya mem- bangun proyek pembangkit listrik tenaga air, disel dan tenaga uap untuk dacrah ini populer dengan program listrik masuk desa.
Dia mau rentangan kabel menjangkau seluruh desa, sehingga orang desa ikut menikmati fasilitas kota.
Kini sebagian besar penduduk desa Sumatra Barat, telah menik matinya.
Mereka sudah memiliki seterika listrik, mesin cuci, nor cooker televisi, radio, dan sebagainya.
Karena salah seorang di antara kawan-kawan seperti Saiful Alimin yang sehari-hari dekat dengan Harun Zain, sehingga beliau minta pendapat.
Terus terang saya cenderung pada anuar Saya perang argumentasi dengan beliau.
Bersama Harun, Januar di Jakarta dulu sedia pulang mudik karena imbauan orang tua Minang Ibukota guna rehabilitasi daerah.
suara tinggi, berusaha,"ujarnya pasrah.
untuk proyek ini memerlukan dana?" Ya-lah, kalau begitu saya berdoa, Pandoe dan Sjahrul yang Kakak iparnya Mansjurdin Arma yang waktu itu Wakil Gubernur Sumatra Selatan menanyakan pada saya, "Apakah Tidak, sama sekali tidak," jawab saya tegas Dan memang satu sen pun tidak ada "money politic" HAMPIR setiap hari saya membicarakan soal calon gubernur ini terutama dengan Harun Zain.
Waktu bersama Sjahrul menemui mantan gubernur pasca-PRRI itu, beliau spontan memantapkan jagoan kami.
Dilanjutkan di Jakarta, mengontak Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam, di antaranya melalui Abdullah Kamil, diplomat senior yang pernah jadi guru Soepardjo, menjelang diangkat jadi Duta Besar RI di Malaysia, pasca konfrontasi.
Para sesepuh di Jakarta dikontak pula, agar ada saling pengertian (mutual understanding).
Suatu pagi beberapa jam menjelang Presiden Soeharto tiba di Padang untuk meres- mikan proyek Indarung III, saya ke gubernuran, ke tempat kediaman Azwar Anas.
Saya biasa sarapan pagi di sini.
Saya dapati dia sedang bersiap menemui Sudharmono di gedung utama gubernuran.
Sekretaris Negara ini waktu itu lebih dulu sampai di Padang lewat Pekanbaru.
Azwar Anas mengepit sebuah map warna biru Lalu saya tanya, "Bagaimana, Pak?" "Nih, cu Thamrin soal Padang Tunda keputusan Bapak." curriculum vitae Prof.
Thamrin Nurdin.
An, tunggu, Pak.
Kita masih punya waktu mendiskusikan ini.
Pak Harun dan Pak Abdullah Kamil sedang ada di Map tersebut saya ambil dari kepitan ketiaknya.
Dia lalu menemui Sudhamono untuk sarapan pagi.
Setelah Presiden kembali ke Jakarta, Azwar saya desak lagi.
a, mengubah keputusannya untuk merekomendasikan Provinsi Terbaik di Luar Jaw Hasan Basri Durin, diangkat lagi untuk periode kedua.
Dia mau rentangan kabel menjangkau seluruh desa, sehingga orang desa ikut menikmati fasilitas kota.
Kini sebagian besar penduduk desa Sumatra Barat, telah menik matinya.
Mereka sudah memiliki seterika listrik, mesin cuci, nor cooker televisi, radio, dan sebagainya.
Karena salah seorang di antara kawan-kawan seperti Saiful Alimin yang sehari-hari dekat dengan Harun Zain, sehingga beliau minta pendapat.
Terus terang saya cenderung pada anuar Saya perang argumentasi dengan beliau.
Bersama Harun, Januar di Jakarta dulu sedia pulang mudik karena imbauan orang tua Minang Ibukota guna rehabilitasi daerah.
Kita masih punya waktu mendiskusikan ini
Provinsi Terbaik di Luar Jawa "Apa? Kok cita-citanya tidak lebih tinggi,"ujar saya dengan sambil menghempaskan tangan di atas mejanya.suara tinggi, berusaha,"ujarnya pasrah.
untuk proyek ini memerlukan dana?" Ya-lah, kalau begitu saya berdoa, Pandoe dan Sjahrul yang Kakak iparnya Mansjurdin Arma yang waktu itu Wakil Gubernur Sumatra Selatan menanyakan pada saya, "Apakah Tidak, sama sekali tidak," jawab saya tegas Dan memang satu sen pun tidak ada "money politic" HAMPIR setiap hari saya membicarakan soal calon gubernur ini terutama dengan Harun Zain.
Waktu bersama Sjahrul menemui mantan gubernur pasca-PRRI itu, beliau spontan memantapkan jagoan kami.
Dilanjutkan di Jakarta, mengontak Menteri Dalam Negeri Soepardjo Roestam, di antaranya melalui Abdullah Kamil, diplomat senior yang pernah jadi guru Soepardjo, menjelang diangkat jadi Duta Besar RI di Malaysia, pasca konfrontasi.
Para sesepuh di Jakarta dikontak pula, agar ada saling pengertian (mutual understanding).
Suatu pagi beberapa jam menjelang Presiden Soeharto tiba di Padang untuk meres- mikan proyek Indarung III, saya ke gubernuran, ke tempat kediaman Azwar Anas.
Saya biasa sarapan pagi di sini.
Saya dapati dia sedang bersiap menemui Sudharmono di gedung utama gubernuran.
Sekretaris Negara ini waktu itu lebih dulu sampai di Padang lewat Pekanbaru.
Azwar Anas mengepit sebuah map warna biru Lalu saya tanya, "Bagaimana, Pak?" "Nih, cu Thamrin soal Padang Tunda keputusan Bapak." curriculum vitae Prof.
Thamrin Nurdin.
Thamrin Nurdin
Saya mau serahkan kepada Pak Dhar-panggilan akrab Sudharmono- saja jadi gubernur pengganti saya," kata Azwar Anas.An, tunggu, Pak.
Kita masih punya waktu mendiskusikan ini.
Pak Harun dan Pak Abdullah Kamil sedang ada di Map tersebut saya ambil dari kepitan ketiaknya.
Dia lalu menemui Sudhamono untuk sarapan pagi.
Setelah Presiden kembali ke Jakarta, Azwar saya desak lagi.
a, mengubah keputusannya untuk merekomendasikan Provinsi Terbaik di Luar Jaw Hasan Basri Durin, diangkat lagi untuk periode kedua.
Comments
Post a Comment